Wednesday 7 March 2012

5 Tokoh Pers Inspiratif Indonesia


5 Tokoh Pers Inspiratif Indonesia


5 Versi Mizan



Hari ini, 9 Februari, diperingati sebagai Hari Pers Nasional. Ini adalah hari besar bagi setiap insan pers di Indonesia. Hari ini semacam hari ulang tahun bagi seluruh wartawan di Indonesia. Sebab, para wartawan itulah agen penggerak pers. Tanpa kegigihan, keberanian dan keuletan mereka, pers tak ada artinya.

Konon, akal seorang wartwan berada pada ujung penanya. Sebab, dari ujung pena itulah mereka menulis, memberi wawasan dan menginspirasi kita melalui lembaran-lembaran surat kabar, tayangan televisi atau yang terbaru kini yaitu melalui layar komputer yang kian sudah dipenuhi dengan berbagai portal berita online.



Memperingati Hari Pers Nasional kali ini, berikut ini Redaksi Mizan.comtelah merangkum nama "5 Tokoh Pers Inspiratif Indonesia" versiMizan.com. Mereka adalah tokoh besar di balik perkembangan pers Indonesia. Karenanya, penghargaan tertinggi patut diberikan kepada mereka dan seluruh insan pers Indonesia. "5 Tokoh Pers Inspiratif Indonesia" tersebut, yaitu:


Tirto Adhi Soerjo. Tirto Adhi Soerjo adalah perintis pertama surat kabar di Indonesia melalui “Medan Prijaji” yang didirikannya pada 1 Januari 1907 di Bandung. “Medan Prijaji” adalah surat kabar pertama berbahasa Melayu yang terbit di Indonesia. Sebelum ini, surat kabar yang terbit adalah surat kabar berbahasa Belanda yang tidak bisa diakses secara luas oleh masyarakat Indonesia. Melalui surat kabar yang didirikannya, Tirto Adhi Soerjo menyerukan bahwa rakyat Indonesia bukanlah masyarakat kelas bawah, seperti yang diserukan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Beliau menggunakan surat kabarnya untuk menyebarkan semangat nasionalisme dan menyatukan Indonesia dalam satu kesadaran bersama.


Goenawan Mohamad. GM, begitu sapaan akrabnya, adalah pendiri Majalah Tempo. Ia seorang jurnalis dan sastrawan yang kritis. Sikapnya yang kritis sempat membuatnya dimusuhi oleh pemerintahan Soeharto di era Orde Baru. Bahkan, Majalah Tempo sempat dihentikan penerbitannya di tahun 1994. GM adalah pria lulusan Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia. Ia juga sempat mempelajari ilmu politik di Belgia, dan menjadi nieman fellow di Harvard University. Goenawan Mohamad telah menggeluti dunia pers Indonesia selama lebih dari 30 tahun. Selama itu, telah banyak karya yang ia hasilkan, baik berupa kumpulan puisi maupun esainya yang terkenal luas di masyarakat, Catatan Pinggir. Hingga kini, ia masih aktif mengisi Catatan Pinggir di halaman belakang Majalah Tempo setiap minggunya.


Rosihan Anwar. Beliau telah dikenal sebagai wartawan sejak zaman kolonial, Orde Lama, Orde Baru, hingga Orde Reformasi. Wartawan senior Indonesia yang tutup usia pada 14 April 2011 ini telah memberikan sumbangsih besar di dunia pers Indonesia. Beragam penghargaan di dunia jusnalistik –baik nasional maupun internasional- telah 'dikantongi'-nya. Salah satu yang terbaru yakni "Anugerah Kesetiaan Berkarya sebagai Wartawan" pada tahun 2005. Semasa hidupnya ia telah menulis sekitar 21 judul buku dan ratusan artikel di berbagai media nasional maupun internasional.


Andy F. Noya. Nama panjangnya, Andy Flores Noya. Ia sangat terkenal sebagai host acara "Kick Andy". Melalui Kick Andy, yang tak hanya sekadar acara, namun kini menjadi yayasan, Andy menebar inspirasi dan empati kepada masyarakat Indonesia. Melalui Kick Andy sebagai yayasan, ia juga telah membantu secara nyata berbagai kekurangan, ketertinggalan dan berbagai kekurangan yang dirasakan oleh sebagian saudara kita di negeri ini. Salah satu yang populer yakni bantuannya berupa Gerakan 1000 Kaki Palsu untuk saudara kita yang mengalami kecacatan pada kakinya. Sebagai sebuah acara, Kick Andy juga selalu menginspirasi masyarakat Indonesia dengan berbagai perbincangan antara Andy dan tokoh-tokoh inspiratif yang terkenal atau pun tak terkenal di negeri ini. Adapun sebagai wartawan, karir Andy dimulai pada 1985 dengan menjadi reporter di Harian Ekonomi "Bisnis Indonesia". Baru dua tahun di Bisnis Indonesia, ia kemudian 'hijrah' ke Majalah Matra. Pada tahun 1992, ia menyambut tawaran Surya Paloh untuk bergabung dengan Media Indonesia, dan pada tahun 2000 ia didaulat menjadi Pemimpin Redaksi Metro TV. “Sejak kecil saya merasa jatuh cinta pada dunia tulis menulis. Kemampuan menggambar kartun dan karikatur semakin membuat saya memilih dunia tulis menulis sebagai jalan hidup saya,’’ begitu Andy pernah berkisah tentang dirinya.


Meutya Hafid. Karirnya sebagai wartwan sempat membuat nyawanya terancam. Pada Februari 2005, selama 168 jam ia disandera di Irak, saat Negeri 1001 Malam itu berkecamuk. Ia disandera bertugas di Irak selaku wartawan Metro TV. Ia disandera bersama juru kameranya, Budiyanto. Sebuah pengalaman kewartawanan yang ia abadikan dalam sebuah buku berjudul 168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak yang juga diberi kata pengantar langsung oleh Predisen RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelum itu, ia juga sempat meliput Tragedi Tsunami Aceh. Menyimak karir kewartawanannya membuat kita semakin sadar bahwa wartawan bukanlah sekedar profesi, tapi ketulusan. Kita juga semakin sadar bahwa wartawan tak hanya butuh intelektualitas dan wawasan, tapi juga keberanian dan kegigihan. Dan, yang tak kalah pentingnya, Meutya juga menyadarkan pada kita bahwa wartawan bukan hanya profesi kaum pria.


5 nama di atas hanyalah sebagian kecil dari sekian banyaknya nama wartawan yang tak henti-hentinya menginspirasi kita dan bangsa ini. Tanpa mereka, kita bagaikan katak dalam tempurung. [Tika/Mizan.com]


Sumber: Mizan.com

Gilad Atzmon adalah Musa Era Ini































Gilad Atzmon! Namanya menggambarkan siapa dia. Ya, dia seorang Yahudi tulen. Bahkan ia cucu dari tokoh sayap kanan organisasi teror Israel yang bernama "Irgun". Ia dikenal sebagai seorang musisi. Tepatnya, seorang peniup seksofon. Sudah 13 album yang ditelurkannya hingga saat ini.


Sejak awal, ia memang sangat berminat dengan isu politik. Ia mengikuti perjalanan konflik Israel dan Palestina. Sehingga, ia sangat tahu dan paham tentang konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.


Namun, sikap politiknya justru keluar dari mainstream. Walau terlahir sebagai seorang Yahudi tulen sekaligus cucu dari organisasi yang menghabisi rakyat Palestina pada tahun 1948, Gilad justru menjadi pembela rakyat Palestina. Bahkan, pembelaannya ini melebihi pembelaan orang Palestina itu sendiri. Jika ada orang, petinggi dan kelompok di Palestina yang menilai berdirinya dua negara (Israel dan Palestina) secara berdampingan adalah solusi bagi konflik di antara dua negara itu, namun tidak bagi Gilad. Bagi Gilad, solusi untuk konflik Israel dan Palestina adalah dengan berdirinya negara Palestina di tanah airnya yang telah dirampas oleh Zionis-Israel dan hengkangnya Israel –entah kemana- dari kawasan yang sejak 1948 dinamain 'negara' Israel itu. Solusi yang ia tawarkan justru solusi satu negara; berdirinya Palestina tanpa Israel. Sebab, bagi Gilad, dengan hengkangnya Israel, maka akan terciptalah negara Palestina merdeka yang di dalamnya warga Yahudi dan Palestina dapat hidup damai dalam iklim demokrasi yang sehat, persis seperti dulu saat imigran asing belum membanjiri tanah air Palestina. Karenanya, sebagaimana direkam oleh Ahmad Syafii Maarif (cendekiawan Muslim sekaligus mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah) dalam karya terbarunya yang berjudul "Gilad Atzmon; Catatan Kritikal tentang Palestina dan Masa Depan Zionisme", Gilad menyeru; "Hai Israel! Kalian sebenarnya hidup di atas tanah curian. Kalian lebih baik mulai berkemas karena waktu kalian telah habis. Kalian telah menguras kesabaran kami. Kami, rakyat Palestina, tidak mau kehilangan lagi". Karenanya, Dr. Kevin Barret menyebut Gilad sebagai "Musa era ini".


Meski tak searah dengan sebagaian besar masyarakat dunia yang mengandaikan solusi dua negara sebagai solusi konflik Israel-Palestina, namun bukan berarti pandangan dan seruan Gilad itu tak realities dan tak 'ilmiah'. Ia justru sangat paham dengan apa yang terjadi di antara dua negara itu. Ia seorang Yahudi dan kakeknya adalah anggota organisasi yang mendirikan Israel pada tahun 1948. Ia juga sangat aktif mengikuti perkembangan isu Israel-Palestina. Pandangan dan seruannya itu didasarkan pada fakta bahwa Israel takkan pernah berdamai dengan Palestina sampai negeri itu benar-benar dikuasainya seutuhnya. Sebab, katanya, Zionisme adalah ideologi rasis yang brutal. Dan itu terbukti dari tak seriusnya Israel dengan semua langkah damai yang telah beberapa kali digagas.


Suara pembelaan Gilad atas hak Palestina sangat nyaring terdengar di The Palestine Chronicle Online; sebuah mediaonline yang berkonsentrasi membicarakan isu Palestina untuk memperjuangkan negeri teraniaya itu. Ia adalah salah seorang yang mendapat 'berkah' dari berkembangnya internet. Sebab, dengan internet, berarti kita memiliki ruang terbuka untuk menyampaikan pendapat dan analisa kita. Dan itulah yang dilakukan Gilad. Ia berkampanye melalui internet untuk memperjuangkan rakyat Palestina. Selain melalui The Palestine Chronicle Online, kampanyenya juga dilakukan melalui website-nya di www.gilad.co.uk.


Salah satu poin penting dari sosok Gilad yakni bahwa ia semakin menyadarkan seluruh umat di dunia bahwa konflik Israel dan Palestina bukanlah konflik agama (Yahudi versus Islam) sebagaimana masih sering diasumsikan oleh banyak orang. Yang terjadi di sana adalah perampasan, brutalitas dan penjajahan yang di dasarkan atas egoisme rasialis. Karenanya, memperjuangkan Palestina menjadi tuntutan bagi siapa saja yang berkubu pada kemanusiaan. Apapun agama, ras dan negaranya! Karenanya, Buya Syafii Maarif merasa perlu dan penting untuk menulis dan mensosialisasikan sosok dan perjuangan Gilad kepada kita di Indonesia melalui karya terbarunya yang berjudul "Gilad Atzmon; Catatan Kritikal tentang Palestina dan Masa Depan Zionisme". Dan, karenanya pula, berbagai tokoh besar negeri ini, termasuk mantan Wakil Presiden Indonesia (Jusuf Kalla) turut menghadiri acara launching buku itu di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin malam (6/2/2012) kemarin. Buya dan semua tokoh itu berharap isu Palestina menjadi keprihatinan seluruh rakyat Indonesia. Sebab, kita adalah bangsa yang takkan pernah diam atas segala bentuk penindasan, penjajahan dan penodaan atas nilai-nilai kemanusiaan. [Husein/Mizan.com]  


Sumber: Mizan.com

Ini Dia Rahasia Pria Swedia yang Bisa Tetap Hidup Walau 2 Bulan Terkubur di Salju




Ini Dia Rahasia Pria Swedia yang Bisa Tetap Hidup Walau 2 Bulan Terkubur di Salju

Ia seorang pria berkebangsaan Swedia. Umurnya sudah 45 tahun. Namun, ia berhasil bertahan hidup selama sekitar 2 bulan tanpa makan. Tak hanya itu, selama 2 bulan itu ia terjebak sendiri di dalam mobil yang terkubur salju. Menurut pengakuannya, ia sudah berada di dalam mobilnya itu sejak 19 Desember 2011. Dan ia baru selamat pada Jumat, 17 Februari 2012 setelah ditolong oleh salah seorang polisi setempat bernama Ebbe Nyberg. Mobil itu ditemukan oleh Nyberg di sebuah jalur hutan sekitar 1 km dari jalan utama di bagian utara Swedia. Saat itu, Nyberg bersama mobil pembersih salju hendak membersihkan gumpalan salju yang menutupi jalanan di kawasan itu. Ia mengira mobil pria malang itu mengalami kerusakan. Namun, ia melihat ada pergerakan di dalam mobil. Karenanya, ia menghampiri mobil itu dan menolong pria malang itu. Saat ditolong, pria malang itu tergeletak di kursi belakang mobilnya dengan terbungkus di dalam kantung tidur.


Nyberg menceritakan bahwa pria itu berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Fisiknya menjadi sangat lemah. Ia berhasil selamat dari kondisi itu karena mengkonsumsi salju. Setelah diselamatkan, pria itu segera dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Umea, dan mendapatkan perawatan intensif.

Menurut polisi, suhu di daerah itu sempat mengalami penurunan hingga minus 30C. Namun, menurut polisi, tak ada alasan untuk meragukan kesaksian pria tersebut.

Dokter di Rumah Sakit Universitas Umea menjelaskan bahwa normalnya, manusia akan sanggup bertahan hidup tanpa makanan selama empat minggu. Adapun pria itu disinyalir sanggup bertahan selama itu karena ia memasuki sebuah kondisi yang bernama hibernasi, yaitu kondisi ketidakaktifan dan penurunan metabolisme yang ditandai dengan suhu tubuh yang lebih rendah, pernapasan yang lebih perlahan, serta kecepatan metabolisme yang lebih rendah. Hibernasi biasa dilakukan oleh beruang untuk bertahan hidup selama berminggu-minggu di kondisi salju yang sangat dingin. [Tika/Mizan.com/Diolah dari BBC]

Menkeu Indonesia, Terbaik se-Asia Pasifik Tahun ini




Menkeu Indonesia, Terbaik se-Asia Pasifik Tahun ini

Di tengah keterpurukan nama menteri di negeri ini karena beberapa dari Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II disebut-sebut namanya dalam kasus korupsi yang melibatkan kementeriannya, sebuah berita menggembirakan datang dari salah satu menteri. Menteri Keuangan Agus Martowardojo dinobatkan sebagai "Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik" tahun ini dari majalah keuangan internasional "The Banker" edisi Januari 2012. 


Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Yudi Pramadi, penghargaan tersebut dianugerahkan langsung oleh editor senior Majalah The Banker, Brian Caplen, kepada Menkeu pada 15 Februari 2012 lalu. 

Ini adalah untuk ke-11 kalinya Majalah The Banker menganugerahkan "Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik". Di tahun-tahun sebelumnya, ada nama Menkeu India (Pranab Mukherjee), Menkeu Pantai Gading (Charles Koffi Diby), Sekretaris Keuangan Filipina (Margarito Teves) dan Menkeu Slowakia (Jan Pociatek) yang tercatat pernah menerima penghargaan tersebut. Dipilihnya Agus Martowardojo karena beliau dinilai berhasil dalam menyokong pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 6,46 % dan membawa perubahan pada pelaksanaan anggaran dan perencanaan keuangan, serta dianggap berhasil meningkatkan iklim investasi di Indonesia dan mengatur anggaran 2011 secara cermat dan hati-hati. 



The Banker sendiri merupakan majalah keuangan internasional asal London, Inggris, yang terbit sejak Januari 1926. Majalah itu didirikan oleh Brendan Bracken. Majalah ini sangat popuper di dunia. Pembacanya banyak didominasi oleh CEO, Presiden Direktur serta CFO (Bendahara) dari berbagai perusahaan dunia. Karenanya, majalah itu sangat prestisius dalam bidang keuangan.  


Prestasi Agus Martowardojo ini mengingatkan kita pada prestasi serupa yang sebelumnya diraih oleh Sri Mulyani saat menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia. Sri Mulyani pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik oleh Majalah Euromoney pada tahun 2006 dan Menteri Keuangan Terbaik Asia oleh Emerging Markets pada tahun 2007 dan 2008. 


Kita memiliki Menteri Keungan yang terbaik se-Asia Pasifik, namun negeri ini masih saja terpuruk dalam perekonomian rakyatnya. Apa yang terjadi dengan negeri ini? Tampaknya, korupsi telah menenggelamkan semua prestasi dan capaian putra terbaik bangsa ini. Sehingga, prestasi dan capaian mereka 'tertelan' oleh kerakusan para koruptor.[Husein/Mizan.com/Foto: Depkeu.go.id]  


Sumber: Mizan.com

Siapa Almarhum Kiai Faqih?




Siapa Almarhum Kiai Faqih?
29 Februari kemarin, KH. Abdullah Faqih wafat. Ia wafat di usianya yang telah menginjak 80 tahun. "Abah (ayah) meninggal dunia karena memang sudah 'sepuh' (sangat tua)," kata KH Ubaidillah Faqih, putra almarhum KH. Abdullah Faqih.


KH. Abdullah Faqih merupakan seorang ulama yang berpengaruh, khususnya di lingkungan Nahdhatul Ulama (NU). Beliau juga seorang kiai pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan. Karenanya, kabar kematiannya langsung disambut duka di seluruh penjuru umat Islam di Indonesia. Predisen RI, pejabat, tokoh politik, ulama dan komponen masyarakat lainnya pun berbondong-bondong menyampaikan belasungkawa atas wafatnya KH. Abdullah Faqih. "Wafatnya beliau merupakan kehilangan besar bagi kita, bukan hanya NU, tapi juga bangsa Indonesia," tutur KH. Said Aqil Siroj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Dalam tradisi NU, Kiai Faqih termasuk salah satu kiai khos atau kiai utama. Kiai khos hanya disandingkan pada seorang kiai yang sudah memiliki wawasan dan kemampuan ilmu agama yang luas, memiliki laku atau daya spiritual tinggi, mampu mengeluarkan kalimat hikmah atau anjuran moral yang dipatuhi, dan jauh dari keinginan duniawi.Kiai Faqih, begitu sapaan akrabalmarhum, pernah tinggal di Makkah, Arab Saudi. Di sana, beliau belajar kepada Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki, ayah Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki. Karenanya, Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki pernah sampai lima kali berkunjung ke Ponpes Langitan.



Adapun menurut almarhum Gus Dur, Kiai Faqih termasuk seorang wali. Kewaliannya bukan lewat tariqat atau tasawuf, tapi karena kedalaman ilmu fiqihnya. Karenanya, Gus Dur sangat menghormati dan mematuhi sosok Kiai Faqih.
Kiai Faqih memimpin Ponpes Langitan sejak tahun 1971. Salah satu ciri sekaligus jejak yang telah ditorehkan oleh Kiai Faqih di Ponpes Langitan yakni beliau telah membuat Ponpes Langitan lebih terbuka, termasuk dalam pengembangan ilmu komputer, sembari tetap mempertahankan nilai-nilai luhur salafiyah.


Kiai Faqih juga turut andil dalam membimbing perpolitikan di negeri ini serta aktif memberikan nasihat kepada tokoh-tokoh politik nasional, khususnya yang berasal dari lingkungan NU. Salah satu andil politiknya yang paling populer yakni saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009. Saat itu, ada pro-kontra di lingkungan NU mengenai pencalonan Gus Dur sebagai Presiden RI hingga sejumlah kiai sepuh NU mengadakan pertemuan di Langitan, yang  kemudian memunculkan Poros Langitan. Dalam suasana pro-kontra itu, 2 hari menjelang Pilpres, Kiai Faqih menegaskan sikapnya yang mendukung dan mendoakan Gus Dur untuk menjadi Presiden RI sekaligus pemersatu umat.


Secara umum, Kiai Faqih merupakan kiai yang bukan hanya paidai dalam ilmu agama, namun juga memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Karenanya, umat Islam di Indonesia kini bukan hanya merasa kehilangan tokoh spiritual saja, tapi juga tokoh sosial-politik yang telah berkontribusi besar dalam menjaga keutuhan dan kedamaian masyarakat.[Husein/Mizan.com/Foto: nu.or.id]


Sumber: Mizan.com